Friday, November 17, 2017

Arti "S" dan "Super" pada kain wool

Arti huruf S pada kain wool

Salam, bila kita ke toko kain untuk membeli wool, biasanya pada brand/merknya ada huruf "S" dan "Super" dibelakang sebuah angka. Ada yang Super 80's, 100's, 120's dan seterusnya. Memahami apa arti nomor dan simbol ini, agaknya perlu, agar tidak salah pilih bahan untuk dibuat sebagai pakaian.

Pengetahuan tentang textile pada umumnya, dan pada kain wool khususnya,  bagi kebanyakan Tailor kelas menengah (seperti kami), harus diakui memang agak rendah. Kami pribadi menganggap ini adalah salah satu "missing link" dari pengetahuan Tailoring kita. Padahal mestinya ilmu ini adalah elemen yang sangat penting. Dengan pemahaman ini, seorang Tailor bisa memberi masukan terbaik pada para pelanggannya berdasarkan pada kebutuhan dan anggaran mereka. Ini juga akan berguna pada proses menjahit sebuah pakaian. Dengan memahami kain, kita bisa tahu watak kain itu ketika dijahit, dan atau disetrika.

Untuk memahami simbol "S" pada kain wool, mau tidak mau, agaknya kita harus merujuk pada info-info dari produsen kain tersebut. Untungnya, untuk jenis wool ada semacam asosiasi yang membawahi para penghasil bahannya, yaitu IWTO (International Wool Textile Organisation). Setelah menelusuri situs tersebut dan mencari info terkait, inilah yang kami dapat.

Simbol "S" dan angka dibelakangnya.

Angka dan huruf S ini adalah penunjuk akan kualitas bahan mentah dari wool sebelum diproses menjadi kain. Dimana semakin tinggi angkanya semakin baik kualitas bahan mentahnya.

Dulunya angka dan simbol ini mengacu berapa banyak gulungan serat yang bisa dihasilkan dari 1 pound (0.45 kg) bulu domba. Satuan hitung yang dipakai adalah "Hanks". Dimana 1 Hank kira-kira sama dengan 510 meter. 80's berarti 80 x 510 = 40.800 meter serat yang bisa dihasilkan dari 0.45 kg bahan. Semakin banyak (panjang) serat yang bisa dihasilkan, semakin tinggi kualitas woolnya. Artinya 80's lebih rendah kualitas bahan mentah woolnya dibandingkan 100's. Dan 120's lebih tinggi kualitasnya dibanding keduanya.

Arti s pada kain wool

Satuan hitung "Hanks" ini adalah hitungan kasar, karena didasarkan pada jumlah gulungan, bukan benar-benar diukur panjangnya. Seiring perkembangan industri textile satuan yang digunakan pun berubah meskipun dengan tetap menggunakan simbol "S". Bila dulu yang dihitung adalah panjang dari serat yang dihasilkan, sekarang yang dihitung adalah diameter dari serat tersebut. Satuan hitungnya menggunakan "mikron". 1 mikron sama dengan seperjuta meter. Semakin kecil seratnya, berarti semakin baik mutu woolnya.

Berikut persamaannya :

"S" (Hanks)                      
Mikron (diameter serat)
80's
19.75
90's
19.25
100's
18.75
110's
18.25
120's
17.75
130's
17.25
140's
16.75
150's
16.25
160's
15.75
170's
15.25
180's
14.75
190's
14.25
200's
13.75

Arti super wool

Pertanyaannya, apakah semakin tinggi angka "S" pada suatu produk kain wool berarti semakin baik kualitas bahannya? Ternyata jawabannya adalah Ya dan  Tidak.

Perlu dicatat bahwa angka "S" adalah merujuk pada BAHAN MENTAH-nya (yang berupa serat), bukan pada produk jadi yang berupa kain. Tergantung dengan proses pemintalan, pewarnaan dan lain-lain. Sangat mungkin serat wool yang berkualitas bagus ini pada proses produksinya dipintal dengan bahan lain yang kualitasnya lain.


Ya, secara umum, bahan mentah yang bagus biasanya menghasilkan yang bagus. Tidak, jika ternyata bahan mentah yang bagus itu diproses dengan buruk.

Wool Super, S, dan aturan (seharusnya) pencantumannya.


Selain simbol "S", kita juga sering menemui kata "Super" pada kain wool. Ini berhubungan dengan presentase bahan lain dalam suatu produk kain jadi. Tujuannya bisa untuk desain, tektur/motif, penguatan dan lain sebagainya. Dikatakan "Super" bila serat campurannya tidak lebih dari 5%. Sedangkan syarat simbol "S", serat campurannya tidak lebih dari 45%.

Permasalahannya, aturan ini mengikat hanya di negara-negara yang mengadopsi standard yang ditentukan oleh IWTO saja. Banyak negara yang tidak memgadopsi aturan tersebut. Oleh karenanya banyak kita temui wool "Super" atau angka "S" yang abal-abal. Bahkan pada beberapa produk, hampir tak ada serat woolnya sama sekali.

Tingginya angka simbol "S" ini juga seringkali berhubungan dengan tingkat kesulitan pengerjaan bahan tersebut untuk menjadi pakaian. Biasanya semakin tinggi angkanya, semakin susah cara menjahitnya.

Analoginya begini, untuk menjadikan diameter serat wool semakin kecil (ingat, semakin kecil diameternya, berarti semakin tinggi angka S-nya), serat ini akan di pilin/pluntir semaksimal mungkin. Bayangkan sebuah kaos yang di pilin/sebanyak mungkin. Akibatnya  kain jadinya akan lebih tipis, lebih padat, lebih halus, tapi juga lebih susah untuk  jahit dan disetrika. Sekali ada kerut ketika menjahit bahan dengan simbol "S" diatas 180's, kerut ini akan sulit dihilangkan dengan manipulasi setrika.

Bagi pelanggan, arti simbol "S" dan "Super" pada kain wool ini  juga berguna untuk menilai tebal tipisnya bahan, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Semakin rendah angkanya berarti semakin tebal kainnya dan cocok dipakai di daerah atau ruangan yang dingin. Dan begitu juga sebaliknya sebaliknya.

Salam Pembelajar.

Komentari dengan g+ (dilarang spam)
EmoticonEmoticon