John King Wilson (seorang Head Cutter di salah satu firma di Savile Row dan pemenang dua kali penghargaan Dandy Trophy) punya teori yang menarik tentang "Balance" (keseimbangan) pada pakaian. Balance, dalam definisinya adalah "keharmonisan antara desain dan proporsi pola". Menurut dia Balance adalah pondasi atau kunci keberhasilan membuat pola pakaian.
Dalam teorinya, ada 4 (empat) faktor atau jenis Balance pada pakaian.
- Major Vertical Balance
- Major Lateral Balance
- Minor Vertical Balance
- MinorLateral Balance
Keempat faktor atau jenis Balance diatas adalah penentu fit tidaknya pakaian ketika dikenakan. Karenanya harus diperlakukan secara berhati-hati. Kelalaian pada salah satunya bisa menyebabkan akibat yang fatal.
Setiap orang punya bentuk tubuh yang unik, berbeda baik dari segi ukuran maupun posturnya. Bentuk turun pundak seseorang, misalnya. Ada yang lurus (tidak terlalu turun), ada yang turun secara tajam. Untuk mengetahuinya, selain kita perhatikan dengan pandangan mata, kita bisa ukur jarak vertikal antara Nape Point (titik pertemuan antara kaki krah dan badan belakang baju seseorang) dengan ujung tulang pundaknya.
Esensi dari membuat pola pakaian adalah menerjemahkan ukuran dan postur seseorang dalam sebuah gambar pola. Keterampilan mengambil ukuran dan kemampuan memperhatikan postur menentukan hasil akhir dari sebuah pola.
Major Vertical Balance
Major Vertical Balance adalah keseimbangan antara panjang pola badan depan dengan pada pola badan belakang. Disesuaikan dengan postur seseorang, apakah ia berfigur normal, erect (ndegek/membusung) ataukah stoop (sangkuk/membungkuk).
Panjang yang dimaksud disini bukanlah panjang secara hanya total, tetapi juga panjang per-bagian. Misalnya jarak Nape Point dan Garis Dada pada pola badan belakang dibandingkan dengan jarak antara Neck Point dan Garis Dada pada pola badan depan. Atau jarak antara Garis Dada dengan Garis Pinggul pada pola badan belakang dibandingkan dengan Garis Dada dan Garis Pinggul pada pola badan depan.
Diantara yang lain, Major Vertical Balance adalah yang terpenting untuk diperhatikan. Kesalahan dalam memperlakukan Balance jenis ini bisa mengakibatkan perombakan total pada sebuah pola. Pemicunya biasanya kesalahan dalam menilai postur dan pengambilan ukuran yang berhubungan dengannya.
Diantara yang lain, Major Vertical Balance adalah yang terpenting untuk diperhatikan. Kesalahan dalam memperlakukan Balance jenis ini bisa mengakibatkan perombakan total pada sebuah pola. Pemicunya biasanya kesalahan dalam menilai postur dan pengambilan ukuran yang berhubungan dengannya.
Major Lateral Balance
Major Lateral Balance adalah keseimbangan posisi horisontal Neck Point depan terhadap Garis Depan (Center Front) atau Garis Lebar Dada. Disesuaikan dengan erect/ndegek atau stoop/sangkuknya seseorang.
Major Lateral Balance |
Posisi horisontal Neck Point ini berpengaruh secara langsung dengan jarak diagonal Lebar Dada. Dalam bahasa lokal, Balance ini penentu "mbanting" tidaknya pola badan depan. Semakin erect/ndegek postur seseorang, semakin "mbanting" pula pola badan depannya.
Bentuk dada seseorang juga mempunyai pengaruh pada Balance ini. Sebagaimana seseorang dengan postur erect/ndegek, umumnya mempunyai bentuk dada yang lebih bidang. Orang berpostur stoop/sangkuk sebaliknya, umumnya mempunyai bentuk dada yang rata/kurang bidang.
Cara mengkoreksi Balance ini adalah dengan hanya sekedar menggeser posisi Neck Point secara horisontal. Bisa digeser ke samping untuk orang berpostur erect/ndegek, dimana pergeseran ini membuat pola badan depannya semakin "mbanting" ke samping. Atau bisa juga di geser ke depan untuk orang berpostur stoop/sangkuk, dimana pergeserannya menyebabkan pola badan depannya tidak "mbanting" atau lurus saja.
Minor Vertical Balance
Minor Vertical Balance adalah keseimbangan vertical yang bersifat lokal. Berhubungan dengan bentuk pundak seseorang dan juga bentuk lehernya.
Tepatnya, Balance ini berfokus pada kesesuaian antara kemiringan bahu seseorang dengan kemiringan bahu pada pola ditambah ketebalan padding/bantalan bahu. Sebagaimana Balance yang lain, untuk melakukannya, selain dengan pengamatan postur, bisa dibantu dengan pengambilan ukuran pada ujung bahu dibanding Neck Point atau bisa juga Nape Point-nya.
Yang dimaksud lokal adalah, Balance ini hanya berpengaruh pada area sekitar bahu dan kedalaman kerung ketiak, tidak terlalu berimbas pada garis-garis dasar yang lain. Oleh karena itu, secara teori, bila ada kesalahan, Balance ini paling mudah direvisi bila dbandingkan kedua Balance yang kami uraikan sebelumnya.
Minor Vertical Balance |
Tepatnya, Balance ini berfokus pada kesesuaian antara kemiringan bahu seseorang dengan kemiringan bahu pada pola ditambah ketebalan padding/bantalan bahu. Sebagaimana Balance yang lain, untuk melakukannya, selain dengan pengamatan postur, bisa dibantu dengan pengambilan ukuran pada ujung bahu dibanding Neck Point atau bisa juga Nape Point-nya.
Yang dimaksud lokal adalah, Balance ini hanya berpengaruh pada area sekitar bahu dan kedalaman kerung ketiak, tidak terlalu berimbas pada garis-garis dasar yang lain. Oleh karena itu, secara teori, bila ada kesalahan, Balance ini paling mudah direvisi bila dbandingkan kedua Balance yang kami uraikan sebelumnya.
Minor Lateral Balance
Minor Lateral Balance adalah keseimbangan yang berhubungan dengan bentuk dan ukuran dasar dari seseorang. Berhubungan dengan perbandingan antara lebar badan depan dengan lebar badan belakang.
Fokus Balance ini adalah pada angka-angka hasil ukuran, bukan pada postur. Masing-masing ukuran bisa langsung diterapkan secara apa adanya pada pola. Tentu saja dengan tetap dengan menambahkan ease/sela kelonggaran pada bagian-bagian tertentu dan perbandingannya dengan ukuran-ukuran yang lain.
Balance ini juga bersifat lokal. Artinya, sebagian besar tiap titik atau garisnya bisa kita koreksi secara langsung tanpa berakibat perubahan pada titik atau garis yang lain.
Meskipun demikian, tetap harus kita perlakukan dengan hati-hati. Karena Balance ini juga yang paling mudah tampak atau dikenali oleh pelanggan. Bahkan, Balance inilah yang pertama kali diperhatikan pelanggan ketika proses fitting.
Dari sudut pandang Tailor, urutan prioritas yang harus diperhatikan adalah sesuai dengan urutan diatas yaitu 1. Major Vertical Balance 2. Major Lateral Balance 3. Minor vertical Balance 4. Minor Lateral Balance. Meskipun pelanggan biasanya memperhatikannya secara terbalik. Mereka biasanya melihat apakah pakaiannya muat apa tidak ditubuhnya (Minor Lateral Balance). Kemudian apakah bentuk pundak dan kerung ketiaknya sesuai/nyaman apa tidak (Minor Vertical Balance). Dan seterusnya.
Pembahasan lebih detail mengenai tiap Balance diatas (termasuk pada celana) , akan kita sambung di artikel-artikel yang akan datang , in sya Alloh.
Itulah empat jenis Balance yang di kemukakan oleh J. K Wilson dalam teorinya. Meskipun istilah dan pembagian jenis Balance ini adalah istilah dan pembagian yang dia ada-adakan sendiri (sebagaimana pengakuannya), tetapi teori Balance-nya ini diterima dan di apresiasi oleh komunitas Tailoring.
Salam Pembelajar.
Fokus Balance ini adalah pada angka-angka hasil ukuran, bukan pada postur. Masing-masing ukuran bisa langsung diterapkan secara apa adanya pada pola. Tentu saja dengan tetap dengan menambahkan ease/sela kelonggaran pada bagian-bagian tertentu dan perbandingannya dengan ukuran-ukuran yang lain.
Minor Lateral Balance |
Balance ini juga bersifat lokal. Artinya, sebagian besar tiap titik atau garisnya bisa kita koreksi secara langsung tanpa berakibat perubahan pada titik atau garis yang lain.
Meskipun demikian, tetap harus kita perlakukan dengan hati-hati. Karena Balance ini juga yang paling mudah tampak atau dikenali oleh pelanggan. Bahkan, Balance inilah yang pertama kali diperhatikan pelanggan ketika proses fitting.
Dari sudut pandang Tailor, urutan prioritas yang harus diperhatikan adalah sesuai dengan urutan diatas yaitu 1. Major Vertical Balance 2. Major Lateral Balance 3. Minor vertical Balance 4. Minor Lateral Balance. Meskipun pelanggan biasanya memperhatikannya secara terbalik. Mereka biasanya melihat apakah pakaiannya muat apa tidak ditubuhnya (Minor Lateral Balance). Kemudian apakah bentuk pundak dan kerung ketiaknya sesuai/nyaman apa tidak (Minor Vertical Balance). Dan seterusnya.
Pembahasan lebih detail mengenai tiap Balance diatas (termasuk pada celana) , akan kita sambung di artikel-artikel yang akan datang , in sya Alloh.
Itulah empat jenis Balance yang di kemukakan oleh J. K Wilson dalam teorinya. Meskipun istilah dan pembagian jenis Balance ini adalah istilah dan pembagian yang dia ada-adakan sendiri (sebagaimana pengakuannya), tetapi teori Balance-nya ini diterima dan di apresiasi oleh komunitas Tailoring.
Salam Pembelajar.